Bahaya Mengonsumsi Telur Mentah: Risiko Kesehatan yang Sering Diremehkan
Telur dikenal sebagai sumber protein yang tinggi, mudah didapat, dan serbaguna. Namun, sebagian orang memilih mengonsumsi telur mentah karena alasan kepraktisan atau dianggap lebih “alami”. Padahal, makan telur tanpa dimasak bisa membawa risiko serius bagi kesehatan.
Yuk, cari tahu apa saja bahaya di balik konsumsi telur mentah agar kamu bisa lebih bijak dalam mengonsumsinya!
1. Risiko Terpapar Bakteri Salmonella
Ini adalah bahaya paling utama dari telur mentah. Bakteri Salmonella bisa terdapat di:
- Bagian dalam telur
- Cangkang telur yang terkontaminasi
Jika masuk ke tubuh, Salmonella dapat menyebabkan:
- Diare
- Demam
- Mual dan muntah
- Kram perut parah
Pada kasus tertentu, infeksi ini bisa berujung fatal, terutama pada anak-anak, lansia, dan orang dengan daya tahan tubuh rendah.
2. Penyerapan Protein Lebih Rendah
Meskipun telur mentah tetap mengandung protein, tubuh tidak dapat menyerapnya seefisien saat telur dimasak. Penelitian menunjukkan bahwa:
- Protein dari telur matang diserap hingga 90%
- Protein dari telur mentah hanya diserap sekitar 50%
Jadi, jika tujuanmu konsumsi telur untuk membentuk otot atau memenuhi kebutuhan protein, justru lebih baik dimasak.
3. Mengganggu Penyerapan Biotin (Vitamin B7)
Putih telur mentah mengandung avidin, protein yang dapat mengikat biotin dan mencegah penyerapannya oleh tubuh. Biotin penting untuk:
- Kesehatan rambut dan kulit
- Fungsi metabolisme
- Kesehatan saraf
Memasak telur akan menghancurkan avidin, sehingga biotin tetap bisa diserap tubuh dengan baik.
4. Berisiko Bagi Ibu Hamil dan Bayi
Konsumsi telur mentah sangat tidak disarankan untuk ibu hamil karena infeksi bakteri bisa memicu:
- Dehidrasi berat
- Komplikasi kehamilan
- Risiko infeksi pada janin
Begitu juga untuk anak-anak dan bayi, sistem kekebalan tubuh mereka belum cukup kuat untuk melawan bakteri berbahaya dari makanan mentah.
5. Kemungkinan Alergi yang Lebih Tinggi
Pada sebagian orang, telur mentah bisa memicu reaksi alergi yang lebih parah daripada telur matang. Gejalanya meliputi:
- Ruam kulit
- Gatal-gatal
- Pembengkakan wajah
- Sesak napas
Pemanasan membantu mengubah struktur protein telur sehingga lebih mudah ditoleransi tubuh.
Cara Aman Mengonsumsi Telur
Jika kamu tetap ingin mengonsumsi telur dalam bentuk setengah matang atau untuk kebutuhan khusus, perhatikan hal-hal ini:
- Gunakan telur pasteurisasi
- Pastikan telur dalam kondisi sangat segar
- Simpan telur di lemari pendingin
- Cuci cangkang telur sebelum memecahnya
- Hindari konsumsi oleh anak-anak, ibu hamil, atau orang dengan imunitas rendah
Kesimpulan: Lebih Aman, Lebih Sehat Jika Dimasak
Telur adalah makanan super — asal dikonsumsi dengan cara yang benar. Menghindari telur mentah bukan berarti kehilangan manfaatnya. Justru dengan memasaknya, kamu mendapatkan manfaat maksimal tanpa harus menghadapi risiko kesehatan serius.
Pilih aman, pilih sehat. Masak dulu telurnya, baru dinikmati!
Bagikan artikel ini ke teman atau keluarga yang masih suka minum telur mentah sebagai "tradisi sehat".
Comments
Post a Comment
silahkan di komentar anda