Budidaya Bebek Petelur yang Menguntungkan: Peluang Bisnis Bernilai Tinggi



Budidaya Bebek Petelur yang Menguntungkan: Peluang Bisnis Bernilai Tinggi

Budidaya bebek petelur merupakan salah satu usaha agribisnis yang memiliki potensi besar di Indonesia. Selain permintaan telur bebek yang terus meningkat, ternak bebek juga tergolong mudah dirawat dan adaptif terhadap lingkungan tropis. Dengan pengelolaan yang tepat, usaha ini mampu menghasilkan keuntungan stabil dan berjangka panjang.

1. Keunggulan Usaha Bebek Petelur

Telur bebek dikenal memiliki nilai gizi tinggi dan biasa digunakan untuk berbagai olahan, seperti telur asin, telur pindang, atau bahan makanan di industri kuliner. Harga jualnya cenderung stabil, bahkan bisa lebih tinggi dibanding telur ayam. Bebek juga lebih tahan terhadap penyakit, sehingga risiko kerugian bisa ditekan.

2. Persiapan Kandang dan Lingkungan

a. Lokasi Kandang

Pilih lokasi yang tenang, jauh dari pemukiman padat, dan memiliki akses air bersih. Lahan yang agak berlumpur atau dekat dengan sawah sangat cocok untuk ternak bebek.

b. Jenis Kandang

Gunakan kandang kering (sistem litter) atau semi-basah tergantung pada ketersediaan lahan. Pastikan kandang memiliki sirkulasi udara yang baik, tidak becek, dan mudah dibersihkan.

3. Pemilihan Bibit Bebek Petelur

Gunakan bibit unggul seperti bebek Mojosari, Alabio, atau hasil persilangan yang memiliki produktivitas tinggi. Pilih anakan yang sehat, aktif, dan tidak cacat fisik. Bebek petelur biasanya mulai bertelur di usia 5–6 bulan.

4. Manajemen Pakan

Pakan bebek petelur harus mengandung protein (18–20%), karbohidrat, vitamin, dan mineral. Gunakan campuran dedak halus, jagung giling, bungkil kelapa/ikan, dan suplemen tambahan. Pakan diberikan dua kali sehari, pagi dan sore. Pemberian hijauan seperti daun pepaya atau kangkung juga dapat meningkatkan nafsu makan.

5. Perawatan dan Pencegahan Penyakit

Kebersihan kandang sangat penting untuk mencegah infeksi. Berikan vaksinasi rutin dan vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh bebek. Periksa kondisi bebek secara berkala dan pisahkan yang menunjukkan gejala sakit.

6. Produksi dan Pengumpulan Telur

Produksi telur bebek bisa mencapai 200–250 butir/ekor/tahun. Waktu peneluran umumnya dini hari hingga pagi, sehingga pengambilan telur dilakukan sebelum siang hari agar telur tetap bersih dan segar. Simpan di tempat sejuk dan kering untuk menjaga kualitas.

7. Pemasaran dan Nilai Tambah

Telur bebek bisa dijual dalam bentuk segar atau olahan seperti telur asin. Pemasaran dapat dilakukan ke pasar tradisional, pengepul, restoran, atau melalui platform online. Menjual dalam bentuk olahan memberi nilai tambah dan margin keuntungan lebih besar.

8. Analisa Usaha Singkat

Contoh:

  • Modal awal: Rp8 juta (bibit, kandang, pakan)
  • Jumlah bebek: 100 ekor
  • Produksi: ±70 butir/hari
  • Harga jual: Rp2.000/butir
  • Pendapatan bulanan: ±Rp4,2 juta
  • Laba bersih per bulan: Rp2–2,5 juta setelah dikurangi biaya operasional

Kesimpulan

Dengan manajemen yang baik, budidaya bebek petelur tidak hanya menjanjikan dari sisi ekonomi, tapi juga memberikan peluang usaha yang tahan krisis. Bebek yang kuat, harga telur yang stabil, dan pasokan pakan lokal membuat usaha ini cocok untuk pemula maupun peternak berpengalaman

Comments