Bagaimana Desa Bisa Menyediakan Program Kesehatan Remaja?



Bagaimana Desa Bisa Menyediakan Program Kesehatan Remaja?

Kesehatan remaja adalah pondasi penting untuk membangun masa depan bangsa yang kuat. Namun, banyak desa di Indonesia yang belum memiliki program kesehatan remaja yang memadai. Padahal, desa memiliki peran besar dalam menciptakan lingkungan sehat dan mendukung tumbuh kembang generasi muda. Lalu, bagaimana desa bisa menyediakan program kesehatan remaja yang efektif?

1. Membentuk Kelompok Kerja Kesehatan Remaja

Langkah awal yang bisa dilakukan desa adalah membentuk Kelompok Kerja Kesehatan Remaja (Pokja Remaja). Pokja ini melibatkan perangkat desa, tenaga kesehatan dari puskesmas, kader posyandu, guru, tokoh agama, dan tentunya perwakilan remaja. Dengan adanya tim khusus, program kesehatan remaja bisa dirancang lebih fokus dan sesuai kebutuhan lokal.

2. Memetakan Permasalahan Kesehatan Remaja

Sebelum menyusun program, desa perlu memahami apa saja masalah kesehatan yang dihadapi remaja setempat. Ini bisa dilakukan melalui survei sederhana, diskusi kelompok terfokus, atau konsultasi dengan sekolah. Beberapa isu yang sering muncul antara lain:

  • Kurangnya informasi tentang kesehatan reproduksi
  • Gizi buruk
  • Masalah kesehatan mental
  • Penyalahgunaan zat adiktif

3. Mengadakan Pendidikan Kesehatan Rutin

Edukasi adalah kunci. Desa dapat mengadakan kegiatan seperti:

  • Penyuluhan rutin di balai desa atau sekolah tentang kesehatan reproduksi, gizi, kebersihan diri, hingga kesehatan mental.
  • Pelatihan peer educator, yaitu melatih remaja untuk menjadi agen perubahan bagi teman sebayanya.
  • Kampanye kreatif menggunakan media sosial desa, poster, dan event-event menarik seperti lomba vlog kesehatan.

4. Menyediakan Akses Layanan Kesehatan Remaja

Kerjasama dengan puskesmas sangat penting untuk menyediakan layanan kesehatan ramah remaja di desa, misalnya:

  • Klinik konsultasi remaja di posyandu
  • Pemeriksaan kesehatan rutin
  • Konseling gizi dan kesehatan mental

Bahkan, desa bisa menganggarkan dana desa untuk mendukung penyediaan fasilitas sederhana seperti ruang konsultasi remaja.

5. Mendorong Partisipasi Remaja dalam Perencanaan

Program yang dibuat tanpa melibatkan remaja seringkali tidak tepat sasaran. Oleh karena itu, penting bagi desa untuk mengajak remaja berpartisipasi aktif dalam menyusun dan menjalankan program. Ini juga akan meningkatkan rasa kepemilikan dan keberlanjutan program.

6. Memanfaatkan Dana Desa untuk Kesehatan Remaja

Sejak berlakunya UU Desa, pemerintah desa punya wewenang mengalokasikan Dana Desa untuk kegiatan pembangunan sumber daya manusia, termasuk kesehatan remaja. Dengan perencanaan yang baik, desa bisa:

  • Mengadakan pelatihan kesehatan
  • Membuat program deteksi dini penyakit
  • Mengembangkan kegiatan olahraga dan seni untuk mendukung kesehatan fisik dan mental remaja

Penutup

Mewujudkan program kesehatan remaja di desa memang tidak mudah, tetapi sangat mungkin dilakukan. Dengan kolaborasi semua pihak, pendataan yang baik, serta melibatkan remaja itu sendiri, desa dapat menciptakan generasi muda yang sehat, cerdas, dan siap membangun masa depan. Karena masa depan desa, dan juga bangsa, bertumpu pada kualitas remajanya hari ini.



Comments