Apa Itu Sekolah Berbasis Masyarakat di Desa?


Apa Itu Sekolah Berbasis Masyarakat di Desa?

Sekolah Berbasis Masyarakat (SBM) di desa adalah konsep pendidikan yang menempatkan masyarakat sebagai aktor utama dalam penyelenggaraan dan pengembangan sekolah. Dalam sistem ini, warga desa — termasuk orang tua, tokoh adat, tokoh agama, serta lembaga desa — dilibatkan secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses pendidikan.


Tujuan Sekolah Berbasis Masyarakat

  1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui partisipasi langsung warga.
  2. Membuat sekolah lebih relevan dengan kebutuhan dan nilai-nilai lokal.
  3. Mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada di desa.
  4. Meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab masyarakat terhadap sekolah.

Ciri-Ciri Sekolah Berbasis Masyarakat

  • Partisipatif: Keputusan pendidikan melibatkan komite sekolah, orang tua, dan tokoh masyarakat.
  • Mandiri: Sekolah didorong untuk lebih mandiri dalam pengelolaan dana, kurikulum lokal, dan kegiatan ekstrakurikuler.
  • Kontekstual: Kurikulum atau kegiatan belajar disesuaikan dengan kebutuhan lokal, seperti pertanian, kerajinan, atau budaya desa.
  • Transparan dan Akuntabel: Proses pengelolaan sekolah terbuka dan dapat dipantau oleh masyarakat.

Contoh Kegiatan dalam SBM di Desa

  • Pelatihan keterampilan berbasis potensi desa (misalnya membatik, bercocok tanam).
  • Orang tua terlibat sebagai narasumber dalam pelajaran berbasis kearifan lokal.
  • Penggalangan dana pembangunan sekolah dari masyarakat secara gotong royong.
  • Penyelenggaraan pendidikan non-formal untuk warga dewasa atau remaja putus sekolah.

Manfaat Sekolah Berbasis Masyarakat

  • Meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat terhadap pendidikan.
  • Memperkuat hubungan antara sekolah dan lingkungan sekitar.
  • Membantu mengurangi angka putus sekolah karena pendekatan yang lebih inklusif.
  • Memberi ruang bagi budaya dan identitas lokal dalam dunia pendidikan.

Kesimpulan

Sekolah Berbasis Masyarakat di desa bukan hanya soal gedung atau fasilitas, tetapi tentang membangun semangat bersama dalam mendidik anak-anak desa. Ketika sekolah menjadi bagian dari denyut kehidupan warga, hasil pendidikan pun akan lebih bermakna, berkelanjutan, dan sesuai dengan kebutuhan desa itu sendiri.

Butuh contoh rencana kegiatan SBM atau konsep kurikulum lokal berbasis potensi desa? Saya bisa bantu!

Comments