Apa Penyebab Anak Sering Mengalami Sariawan dan Bagaimana Mengatasinya?


Sariawan atau stomatitis aftosa adalah luka kecil yang muncul di dalam mulut, biasanya di lidah, gusi, atau bagian dalam pipi. Meskipun bukan penyakit serius, sariawan bisa menyebabkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan, terutama saat makan dan berbicara.

Jika anak sering mengalami sariawan, orang tua perlu mencari tahu penyebabnya dan cara mengatasinya agar tidak terus berulang. Berikut adalah beberapa penyebab umum serta cara mengobati dan mencegah sariawan pada anak.


Penyebab Anak Sering Mengalami Sariawan

1. Kekurangan Nutrisi

Salah satu penyebab utama sariawan adalah kekurangan vitamin dan mineral tertentu, seperti:

  • Vitamin B12 – Berperan dalam menjaga kesehatan saraf dan sel darah merah.
  • Zat Besi – Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia yang juga berkaitan dengan sariawan.
  • Asam Folat – Berperan dalam pembentukan sel darah dan jaringan tubuh.

Jika anak tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dari makanan, mereka lebih rentan mengalami sariawan.

2. Cedera atau Luka dalam Mulut

Sariawan juga bisa muncul akibat luka kecil di dalam mulut, misalnya karena:

  • Menggigit bibir atau lidah secara tidak sengaja.
  • Tergesek sikat gigi yang terlalu keras.
  • Mengunyah makanan yang tajam, seperti keripik atau roti kering.

Luka ini kemudian bisa berkembang menjadi sariawan jika tidak segera sembuh.

3. Infeksi Virus atau Bakteri

Beberapa infeksi virus atau bakteri dapat menyebabkan sariawan pada anak, seperti:

  • Virus herpes simplex yang menyebabkan luka di mulut.
  • Infeksi jamur (candida) yang sering terjadi pada anak dengan sistem imun lemah.

Infeksi ini bisa membuat sariawan lebih sering terjadi dan sulit sembuh.

4. Alergi Makanan

Beberapa anak memiliki sensitivitas terhadap makanan tertentu yang dapat memicu sariawan, seperti:

  • Makanan asam (jeruk, nanas, tomat).
  • Makanan pedas.
  • Cokelat atau kacang-kacangan.

Jika anak sering mengalami sariawan setelah mengonsumsi makanan tertentu, mungkin mereka memiliki alergi atau intoleransi terhadap makanan tersebut.

5. Sistem Imun yang Lemah

Anak dengan daya tahan tubuh rendah lebih rentan mengalami infeksi dan peradangan, termasuk sariawan. Penyebab lemahnya sistem imun bisa karena:

  • Kurang tidur dan kelelahan.
  • Stres atau tekanan emosional.
  • Penyakit tertentu yang melemahkan daya tahan tubuh.

6. Reaksi terhadap Produk Kebersihan Mulut

Beberapa pasta gigi dan obat kumur mengandung sodium lauryl sulfate (SLS), zat yang bisa menyebabkan iritasi pada mulut dan memicu sariawan. Jika anak sering mengalami sariawan, coba ganti dengan produk yang bebas SLS.


Cara Mengatasi Sariawan pada Anak

Jika anak sudah mengalami sariawan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mempercepat penyembuhannya:

1. Gunakan Obat Kumur Alami

  • Air Garam – Campurkan ½ sendok teh garam ke dalam segelas air hangat, lalu gunakan untuk berkumur.
  • Madu – Madu memiliki sifat antibakteri yang bisa membantu penyembuhan sariawan. Oleskan sedikit madu pada luka sariawan beberapa kali sehari.
  • Air Kelapa – Memiliki sifat menyejukkan dan bisa membantu mengurangi nyeri akibat sariawan.

2. Kompres dengan Es Batu

Es batu dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan peradangan akibat sariawan. Minta anak untuk mengisap es batu kecil atau es serut secara perlahan.

3. Gunakan Salep atau Obat Sariawan

Beberapa obat yang bisa digunakan untuk mengobati sariawan, antara lain:

  • Salep sariawan berbahan kortikosteroid ringan untuk mengurangi peradangan.
  • Gel atau obat berbahan lidokain untuk meredakan nyeri sementara.

Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat apa pun.

4. Pastikan Anak Minum Cukup Air

Dehidrasi bisa memperparah sariawan, jadi pastikan anak cukup minum air putih agar mulut tetap lembap dan sehat.

5. Hindari Makanan yang Memperburuk Sariawan

Saat anak mengalami sariawan, sebaiknya hindari makanan yang bisa memperburuk iritasi, seperti:

  • Makanan pedas dan asam.
  • Makanan keras atau tajam seperti keripik dan gorengan.
  • Minuman bersoda atau berkafein.

Sebaliknya, berikan makanan yang lebih lembut dan mudah dikunyah, seperti bubur, sup, atau yogurt.


Cara Mencegah Sariawan pada Anak

Agar anak tidak sering mengalami sariawan, lakukan langkah-langkah pencegahan berikut ini:

1. Pastikan Asupan Nutrisi yang Cukup

Berikan makanan yang kaya akan vitamin B12, zat besi, dan asam folat, seperti:

  • Sayuran hijau (bayam, brokoli).
  • Buah-buahan (pisang, apel, pepaya).
  • Protein sehat (telur, ikan, daging).
  • Produk susu (yogurt, keju).

Jika anak sulit makan makanan bergizi, konsultasikan dengan dokter untuk pemberian suplemen.

2. Ajarkan Kebiasaan Kebersihan Mulut yang Baik

  • Gunakan sikat gigi berbulu lembut agar tidak melukai mulut.
  • Ajarkan anak untuk menyikat gigi dengan lembut, terutama di area gusi dan lidah.
  • Pilih pasta gigi bebas SLS untuk menghindari iritasi mulut.

3. Kurangi Stres pada Anak

Stres bisa melemahkan sistem imun dan memicu sariawan. Pastikan anak memiliki waktu bermain, cukup tidur, dan tidak terlalu ditekan dengan aktivitas sekolah.

4. Hindari Makanan yang Bisa Memicu Sariawan

Jika anak sensitif terhadap makanan tertentu, seperti jeruk atau cokelat, batasi konsumsinya untuk mencegah munculnya sariawan.

5. Jaga Kesehatan Tubuh Secara Keseluruhan

Pastikan anak cukup tidur, minum banyak air, dan rutin berolahraga agar daya tahan tubuhnya tetap kuat.


Kesimpulan

Sariawan pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kekurangan nutrisi, cedera di mulut, infeksi, alergi makanan, atau stres. Untuk mengatasinya, orang tua bisa memberikan perawatan sederhana di rumah, seperti berkumur dengan air garam, mengoleskan madu, atau menggunakan obat sariawan.

Pencegahan terbaik adalah dengan memastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, menjaga kebersihan mulut, serta menghindari makanan atau faktor lain yang bisa memicu sariawan. Jika sariawan sering terjadi atau tidak kunjung sembuh, segera konsultasikan dengan dokter.

Apakah anak Anda pernah mengalami sariawan? Bagaimana cara Anda mengatasinya? Bagikan pengalaman Anda di kolom komentar!

Comments